Berita & Info

Kuliah Umum Dubes Turki di SKSG

Uncategorized @id

Kuliah Umum Dubes Turki di SKSG

Selasa, 20 Februari 2018 bertempat di Aula Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam menggelar acara kuliah umum sebagai pembuka awal semester. Hadir dalam kuliah umum, Duta Besar Turki untuk Indonesia Dr. Mehmet Kadri Sander Gürbüz, Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI Dr. Muhammad Luthfi dan Yon Machmudi, PhD selaku Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam. Kuliah dihadiri staf pengajar di lingkungan SKSG, mahasiswa SKSG, mahasiswa perguruan tinggi di sekitar Jakarta dan masyarakat umum.

Pada pembukaan acara Bapak Yon Machmudi menyatakan bahwa relasi Indonesia dan Turki sudah sangat erat, bagi Indonesia, Turki adalah saudara besar, dinamika politik Timur Tengah yang menempatkan Turki sebagai salah satu aktor yang memainkan peran penting tentu perlu ditelisik lebih lanjut. Dengan hadirnya Duta Besar Turki, harapannya civitas akademika SKSG dapat mengambil pengetahuan dari sumbernya secara langsung atas dinamika geopolitik Timur Tengah. Pada kesempatan pembukaan tersebut, Pak Yon menyampaikan bahwa penting untuk menjaga relasi Turki dan Indonesia saat ini.

Pada kesempatan yang sama saat memberikan, Bapak Dr. Muhammad Luthfi menyampaikan bahwa Universitas Indonesia telah menandatangani 3 nota kesepahaman dengan Universitas di Turki, antara lain: Universitas Sabanci, Universitas Abdullah Gul dan Universitas Haceteppe. Beliau menyampaikan perlunya implementasi kerjasama dalam kerangka pengembangan akademik. Dalam kerangka implementasi tersebut, SKSG merasa sebagai institusi yang menaungi kajian stratejik dan global berkepentingan untuk mengimplementasikan nota kesepahaman dengan Turki dengan kegiatan alih bahasa kajian Indonesia dan Turki, yang selama ini dilakukan oleh civitas akademika UI, penerbitan bersama, riset bersama hingga barter kebudayaan seperti halnya film Indonesia ke Turki dan sebaliknya.

Pak Luthfi, panggilan akrab Direktur SKSG juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Indonesia dan Turki adalah dua negara muslim yang berada di beberapa lembaga multilateral, PBB, OKI, G-20, MIKTA. Aliansi strategis yang sudah dibangun tentunya perlu terus diperkuat untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Dalam kerangka bilateral kedua negara juga sangat penting untuk terus menjaga relasi kerjasama di bidang ekonomi, politik, pertahanan dan teknologi, dan tak kalah penting pendidikan.

Pada kesempatan kuliah umum Duta Besar Turki menyampaikan tinjauan sejarah relasi Indonesia dan Turki, pengalaman membangun relasi Indonesia dan Turki, serta perkembangan terakhir tentang hubungan Indonesia dan Turki. menurut Dr. Mehmet Kadri Sander Gürbüz Indonesia adalah saudara besar kami karena penduduk muslim yang jumlahnya lebih besar dari Turki. Pada dekade terakhir sudah banyak kerjasama pendidikan, pertahanan hingga penanganan terorisme.

Dubes memberikan penekanan bahwa Turki dan Indonesia adalah negara dengan pengalaman berdemokrasi yang mumpuni. Kedua negara telah membuktikan bahwa Islam, modernitas dan demokrasi dapat berjalan beriringan. Terkait isu Palestina, Dubes Turki menyatakan bahwa Turki dan Indonesia memainkan peran sangat strategis, apalagi terkait penolakan pernyataan Trumph. Kuliah umum diakhiri dengan penjelasan Turki tentang operasi Zeytin Dalı (Olive Branch), yang menyatakan bahwa apa yang dilakukan Turki telah sesuai berdasarkan mekanisme hukum Internasional dan menjaga kepentingan nasional dari serangan teror.

Sebelum menutup kuliah umum Pak Luthfi selaku Direktur SKSG menambahkan secara lebih tegas hubungan Nusantara dengan Turki sejak masa kesultanan Aceh, pengiriman tentara Usmani untuk membantu kesultanan Aceh adalah momentum bersejarah bagi kedua negara. Pak Luthfi menambahkan bahwa selama antara Turki dan Indonesia, bukan lagi Big Brother atau Little Brother, akan tetapi Twin Brothers, yang saat ini sangat memainkan peran penting di kawasannya masing masing dan dunia Islam. (MSQ)