Berita & Info

Sidang Promosi Doktor Auderey Gamaliel Tangkudung

BeritaPengumuman

Sidang Promosi Doktor Auderey Gamaliel Tangkudung

Sidang Promosi Doktor Auderey Gamaliel Tangkudung

Pada hari Senin, 19 Januari 2015 bertempat di Gedung IASTH Lantai III Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Kampus UI Salemba, Jakarta.
Program Pascasarjana UI Program Studi Ilmu Lingkungan menyelenggarakan Sidang Promosi Doktor, Promovendus Auderey Gamaliel D. Tangkudung dengan Disertasi yang berjudul :

Pengelolaan Pariwisata Bahari Berkelanjutan di Gugus Pulau Kecil
(Studi Kasus Kepulauan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi) “

Sebagai Promotor  :
– Prof.Dr.Ir. Abimanyu Takdir Alamsyah,

Ko-Promotor :
– Dr. Malikusworo Hutomo, APU
– Dr.Ir. Boedhihartono.

Ketua Sidang Promosi Doktor :
– Prof.Dr. Sulistyowati Irianto, MA.

Tim Penguji diketuai :
– Dr.dr. Tri Edhi Budhi Soesilo., M.Si

Anggota :
– Prof.dr. Haryoto Kusnoputranto, SKM, DrPH.,
– Prof.Ir. Sahala Hutabarat, M.Sc.,Ph.D,
– Prof.Dr. I Gde Pitana, M.Si
– Dr. Hayati Sari Hasibuan., ST., MT.

Pariwisata bahari tidak selalu dapat berkelanjutan karena kegiatan wisata dapat merusak lingkungan terutama di gugus pulau kecil yang memiliki keterbatasan sumber air tawar, bahan pangan serta pengaruh laut yang dominan.

Disertasi disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menyusun model pengelolaan pariwisata bahari berkelanjutan di gugus pulau kecil dengan mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan pembangunan dan pariwisata bahari berkelanjutan di gugus pulau kecil.

Lokasi penelitian dilakukan di gugus pulau kecil Wangi-wangi yang termasuk dalam Kabupaten Wakatobi. Sejak 5 tahun terakhir Kabupaten Wakatobi telah menjadi obyek destinasi wisata bahari terbaik Indonesia karena memiliki 3 keunggulan. Letaknya yang strategis di pusat segitiga karang dunia, memiliki keanekaragaman sumberdaya hayati dan non hayati terutama spesies karang dan jalur lintasan paus dan lumba-lumba. Serta adanya suku Buton dan Bajo yang memiliki kebudayaan yang khas.

Model pariwisata bahari berkelanjutan hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari model segitiga Public Private People Partnership. Model dikembangkan dengan melibatkan 4 pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi, Lembaga Adat, Kelompok Masyarakat Lokal dan Profesional. Pemangku kepentingan Profesional tidak harus dari investor swasta namun bisa berasal dari kalangan universitas maupun mantan pekerja LSM. Model pariwisata bahari berkelanjutan dengan 4 pemangku kepentingan ini adalah untuk melaksanakan prinsip pengelolaan pariwisata bahari berkelanjutan dengan indikator 1. Pemberdayaan masyarakat lokal; 2. Pelestarian lingkungan alam obyek wisata; 3. Peningkatan dan pengembangan seni budaya lokal;    4. Pelayanan yang memberikan kepuasan kepada wisatawan.

Auderey Gamaliel D. Tangkudung berhasil mempertahankan disertasinya dan meraih gelar Doktor dengan predikat Memuaskan. Auderey Gamaliel D. Tangkudung adalah lulusan Doktor Lingkungan ke-102 dan lulusan ke-121 Doktor di Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

click image for zoom
audrey gamaliel