Berita & Info

Aksi UI Peduli: Sosialisasi ”Pemilahan Sampah” dan “Reduce, Reuse, and Recycle” di SDIT Rahmaniyah

Uncategorized @id

Aksi UI Peduli: Sosialisasi ”Pemilahan Sampah” dan “Reduce, Reuse, and Recycle” di SDIT Rahmaniyah

Depok (30/09/2019) Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kajian Wilayah Jepang (KWJ), Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) melaksanakan Program UI Aksi Peduli di Sekolah Dasar Islam Terpadu Rahmaniyah, yang berada di Jl. Lapangan Member Blok C No.11, Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412. Kegiatan dengan tajuk ‘Sadar Sampah’ kali ini mendatangi murid-murid yang tergabung dalam kelompok Dokcil (Dokter Kecil) dan Pramuka SDIT Rahmaniyah dalam program sosialisasi yang berisi penjelasan mengenai “pemilahan sampah” dan “reduce, reuse, and recycle” (kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang). Penyampaian informasi disampaikan melalui penayangan video bertema pemilahan sampah, presentasi dengan penjelasan fakta-fakta serta foto-foto terkait sampah di daratan dan di lautan, serta praktek pemungutan sekaligus pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang, lalu ditutup dengan kuis seputar informasi mengenai pemilahan sampah hingga daur ulang yang telah disampaikan oleh para mahasiswa KWJ UI.

Penyerahan Plakat dari KWJ UI yang diwakilkan oleh Ibu Dr. Kurniawaty Iskandar, M.A.
kepada Kepala Sekolah SDIT Rahmaniyah, bapak Asep Koswara, SHI.

Kegiatan dibuka dengan sambutan kedua belah pihak, yaitu dari KWJ UI yang diwakilkan oleh Ibu Dr. Kurniawaty Iskandar, M.A. sebagai Ketua Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat KWJ UI 2019, dan dari pihak SDIT Rahmaniyah. Mahasiswa Program Magister KWJ UI yang tergabung dalam Tim Pengmas kali ini adalah Bintang Aulia, Brisbania Ayu Saraswati Bhakti, Herjanti N. Santoso, Prima Nadia Prastika, Rizky Aurelia Putri Dehars, beserta seorang murid pertukaran pelajar dari Yamanashi University, Mano Ide.

Dua tampilan materi presentasi yang menjadi penjelasan inti dari permasalahan sampah di dunia dan juga di Indonesia serta solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.

Setelah sesi perkenalan, Bintang Aulia menjelaskan secara detail penjelasan mengenai pemilahan sampah yang ditampilkan secara singkat di dalam video. Tidak hanya itu, kuis singkat yang memberikan pertanyaan mengenai penjelasan yang telah disampaikan pun menjadi satu rangkaian kegiatan pembuka. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari Brisbania Ayu Saraswati Bhakti terkait kesadaran masyarakat dunia, khususnya Indonesia, dalam kepeduliannya dengan masalah sampah yang sekarang mulai marak terkuak. Berbagai solusi dari program pengurangan sampah, penggunaan kembali, serta daur ulang (reduce, reuse, and recycle) juga turut masuk di dalam penjelasan tersebut.

Para murid kelas 4 SDIT Rahmaniyah sedang menonton video mengenai pemilahan sampah.
Contoh pemilahan sampah yang dilakukan di Tsukuba University, Prefektur Ibaraki, Jepang: memisahkan tutup botol, sampah kertas (dimasukkan ke dalam kotak kardus), sampah yang dapat dibakar, sampah yang tidak dapat dibakar, sampah kaleng, sampah botol kaca, dan sampah botol plastik.

Setelah menjelaskan mengenai pemilahan hingga tiga solusi terkait permasalahan sampah, siswa dibagi menjadi 10 kelompok yang masing-masing kelompok berisikan tujuh anak. Mereka berlomba praktek pemungutan serta pemilahan sampah-sampah yang ditemukan di sekeliling sekolah. Setiap kelompok diberikan dua karung; untuk sampah daur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang (organik, tisu bekas, dsb.), yang akan ditimbang berat dan ketepatan pilahannya sebagai kriteria penentuan pemenang.

Persiapan lomba: memakai handscoon untuk mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah terjadinya penularan kuman saat memungut sampah.
Empat anak sedang bergegas mencari sampah daur ulang (mereka membagi tugas: di dalam setiap kelompok ada yang bertugas mencari sampah daur ulang dan yang non daur ulang)

Setelah lomba selesai, anak-anak kembali mengikuti kuis yang pertanyaanya tidak hanya seputar informasi yang telah disampaikan narasumber, namun juga kesempatan bagi anak-anak untuk memberanikan diri menceritakan isi rangkuman dari beragam informasi tersebut, dan  kesan-pesan mereka. Puluhan suvenir UI berupa buku catatan, pulpen, gantungan kunci, dan juga pin dari Osoji Club dibagikan kepada anak-anak yang berani menjawab pertanyaan kuis dan juga bercerita mengenai rangkuman informasi dan kesan-pesan mereka. Tidak hanya souvenir, tim pengmas juga membagikan beragam hadiah makanan ringan, seperti senbei (makanan ringan asal Jepang yang terbuat dari tepung beras) dan nori (lembaran rumput laut yang dikeringkan) kepada seluruh anak yang menghadiri kegiatan sosialisasi “pemilahan sampah”.

Anak-anak sedang aktif merespon pertanyaan kuis yang diberikan
Dan seorang anak serius memilah sampah.

Permasalahan terkait pengolahan sampah serta kesadaran masyarakat Indonesia bukan hal baru melainkan sudah menjadi masalah serius sejak lama, namun dengan semakin berkembangnya teknologi membuat jaringan informasi lebih mudah dan cepat diakses oleh masyarakat dunia. Data penelitian mengenai asal-usul sampah (terutama yang sulit terurai seperti plastik) di lautan hingga akibat buruk dari sampah tersebut terhadap biota laut dan sekitarnya mulai terkuak dan tersebar luas. Dampak baik dari globalisasi dan kemajuan teknologi adalah semakin munculnya kesadaran masyarakat dunia untuk saling mengingatkan dan membagi solusi terkait penanganan sampah masif di pusat pembuangan dan juga yang terbawa air hujan ke lautan. Setiap langkah besar dimulai dari langkah kecil. Sebagai bagian dari masyarakat yang sadar akan pentingnya penanganan serius akan hal tersebut, marilah kita saling bantu dalam mengedukasi masyarakat lainnya yang belum paham demi memperbaiki keadaan alam serta biota darat dan laut di bumi ini.

Kiri: seorang anak sedang membuang sampah plastik ke karung yang terpisah dari karung yang berisikan sampah organik, Kanan: Mano Ide (mahasiswa pertukaran pelajar dari Jepang) sedang memberikan pertanyaan dalam Bahasa Indonesia kepada anak-anak SDIT Rahmaniyah.

 

Tim Pengabdian Masyarakat Kajian Wilayah Jepang Universitas Indonesia
Berfoto bersama Kepala Sekolah dan guru-guru SDIT Rahmaniyah, Depok.

(red:Brisbania Ayu Saraswati Bhakti/edited by Tyas; doc:Herjanti, Brisbania)