Berita & Info

Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan

BeritaSeminar

Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan

Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan

Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan
Keadilan, Perdamaian dan Keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela Hak Asasi Manusia

Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KOMNAS PEREMPUAN) Sabtu, 20 Desember 2014 bekerjasama menyelenggarakan Seminar Nasional Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian dan Keamanan Papua menurut Perempuan. Acara dibuka oleh Ketua Program Pascasarjana UI Prof. Dr. Sulistyowati Irianto dengan Keynote Speaker Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof.Dr. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, M.A.
Tokoh perempuan Papua diwakili oleh mama Angel Berta Kotorok (Majelis Rakyat Papua)
Tokoh-tokoh dari berbagai institusi memberi tanggapan atas presentasi mengenai kekerasan terhadap perempuan, dalam konteks pemiskinan, konflik sumber daya alam dan masalah lingkungan hidup oleh Betty Ibo, Ekonomi pendidikan dan kesehatan perempuan Papua serta kekerasan terhadap perempuan oleh mama Taran Haremba, dan penanganan kekerasan terhadap perempuan oleh Pemda diwakili oleh Vero Dedaida (Ka. Badan PPPA Kab. Waropen)
Sejumlah tokoh pemberi tanggapan adalah Lily Chodijah Wahid, Andi Wijayanto (Sekab), Prof.Dr. Sulistyowati Irianto (Ketua Program Pascasarjana UI), Jaleswari Pramorwardhani, M.Si (LIPI), Dian Kartikasari (Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia).
Ibu Sylvana Apituley (Komisioner/Ketua GK Papua, Komnas Perempuan) memberikan pengantar atas film dokumenter “Anyam Noken Kehidupan” berupa hasil penelitian mengenai kekerasan terhadap perempuan di tanah Papua.
Peluncuran Buku “Anyam Noken Kehidupan: Keadilan, Perdamaian, dan keamanan Papua menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela HAM” oleh Ibu Dr. Yuniyanti Chuzaifah (Ketua Komnas Perempuan)
Tujuan dari Seminar Nasional ini adalah terbangunnya pemahaman publik tentang realitas kekerasan terhadap perempuan dan kondisi HAM perempuan Papua, terbangunnya dukungan nasional untuk pemenuhan hak asasi manusia perempuan Papua dan tersedianya ruang nasional kepada perempuan Papua untuk berbicara tentang peta kekerasan terhadap perempuan dan kondisi hak asasi manusia perempuan di Papua.