The Japanese Studies Association in Southeast Asia (JSA-ASEAN)
December 6, 2018 2024-12-20 10:40The Japanese Studies Association in Southeast Asia (JSA-ASEAN)
Rabu, 5 Desember 2018. Hari pertama JSA-ASEAN dilaksanakan di Ruang Apung, Universitas Indonesia, Depok. Kegiatan ini merupakan konferensi internasional bagi pembelajar Jepang dari negara-negara di Asia Tenggara. JSA-ASEAN keenam ini diselenggarakan oleh The Indonesian Association for Japanese Studies (ASJI), Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Indonesia Japan Friendship Association (PPIJ), and Japan Graduate’s Association of Indonesia (PERSADA) dengan tema “Global Dynamics Impacts to JAPAN-ASEAN Relations”.
Prof. Julian Aldrin Pasha, Ketua ASJI, mengatakan bahwa ini merupakan JSA-ASEAN keenam dan pertama kali diselenggarakan di Indonesia, yang merupakan salah satu penggagas kegiatan ini. Sebelumnya, JSA-ASEAN kelima dilaksanakan di Cebu, Filipina pada 2016. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memfasilitasi para pembelajar Jepang dari negara-negara ASEAN untuk berbagi pengetahuan tentang Jepang. Bukan hanya berasal dari negara-negara di Asia Tenggara, para pembelajar Jepang yang berasal dari Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat juga turut hadir mempresentasikan penelitian mereka. Lebih dari 10 negara berpartisipasi dalam acara ini.
Setelah dilaksanakan di Ruang Apung, Universitas Indonesia, hari kedua acara ini dilaksanakan di Hotel Le Meridien, Jakarta. Para pembelajar Jepang dari berbagai negara ini mempresentasikan penelitian mereka, diantaranya merupakan mahasiswa dan alumni Kajian Wilayah Jepang. Wafa’ Hanim Askho, S.S. – Japanese Women Repatriated from the Colonies, Irma Rachmi Yulita, S.Hum, M.Si. – Discussion in a Forum of Islam Hold in Building a Bridge between the Muslims and the Japanese, Bima Prawira Utama M.Si. – JKT 48 as Japan’s Public Diplomacy Tool in Indonesia dan Rizki Hakiki Valentine M.Si. – Political Pragmatism of Sokka Gakkai, Komeito, LDP Coalition and Reinterpretation of Article 9 of Japanese Constitution. Selain dari Universitas Indonesia, seminar ini juga dihadiri oleh para pembelajar Jepang dari Osaka University, Hiroshima University, University of Hawaii at Manoa, University of Philipines Diliman, Nichibunken, The Japan Foundation, dan lain-lain.
(red:Annisa Irfani Rahim)