China-Indonesia tegaskan kembali semangat Bandung, Pererat Kerja Sama

Perdana Menteri (PM) China Li Qiang saat berpidato di hadapan komunitas bisnis China dan Indonesia pada Sabtu (24/5). (Xinhua)
Berita

China-Indonesia tegaskan kembali semangat Bandung, Pererat Kerja Sama

Courtesy of www.antaranews.com

Jakarta (ANTARA) – Dalam kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Indonesia saat ini, kedua negara menyoroti nilai kontemporer Semangat Bandung dan bertekad menjalin kerja sama bilateral yang lebih erat serta melakukan koordinasi strategis dengan lebih baik lagi.

“China siap bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya untuk bersama-sama menjunjung tinggi Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dan Semangat Bandung,” ujar Li saat melangsungkan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada Minggu (25/5).

Pada April 1955, sebuah konferensi yang sangat penting di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, mempertemukan 29 negara Asia dan Afrika di bawah bendera solidaritas, persahabatan, dan kerja sama, menandai kebangkitan belahan dunia yang kini dikenal sebagai Global South.

“Saat ini, lebih dari tujuh dekade kemudian, dunia kembali berada di persimpangan jalan yang krusial,” tutur Li saat berpidato di hadapan komunitas bisnis kedua negara pada Sabtu (24/5).

Unilateralisme dan proteksionisme sedang menguat, dan tindakan perundungan semakin meningkat, kata Li, sembari menekankan bahwa dengan latar belakang ini, nilai kontemporer Semangat Bandung menjadi semakin menonjol.

Tak lama setelah kedatangan sang PM pada Sabtu, Li dan Prabowo bersama-sama mengunjungi pameran peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).

Dalam kunjungannya, Li menyerukan kepada China dan Indonesia agar memperbesar porsi kerja sama, memperkuat integrasi industri, dan melindungi perdagangan bebas.

Dia mengatakan kepada Prabowo pada Minggu bahwa China siap menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan keselarasan strategi pembangunan serta memperdalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, terutama melalui pengoptimalan dan penguatan proyek-proyek unggulan. Li meminta kedua pihak agar lebih meningkatkan “merek unggulan” (golden brand) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

PM China tersebut juga menuturkan kedua pihak harus meningkatkan konektivitas pasar dan kolaborasi industri, menyempurnakan tingkat fasilitasi perdagangan dan investasi, serta memperluas kerja sama dalam bidang-bidang seperti keuangan, energi baru, ekonomi digital, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kedirgantaraan, dan kelautan.

Perdana Menteri (PM) China Li Qiang saat melangsungkan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada Minggu (25/5).
Perdana Menteri (PM) China Li Qiang saat melangsungkan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada Minggu (25/5).

Menyatakan bahwa 2025 menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara kedua negara sekaligus peringatan 70 tahun KAA, Prabowo pada Minggu yang sama menyampaikan bahwa Indonesia akan memanfaatkan peluang tersebut untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan China, serta bersama-sama mendorong perdamaian dan pembangunan di Asia dan dunia.

Dia menuturkan Indonesia siap memperluas kerja sama dengan China dalam bidang pertanian, keuangan, infrastruktur, ekonomi hijau, AI, dan pendidikan, serta meningkatkan kolaborasi industri. Prabowo juga berharap semakin banyak perusahaan China yang berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.

Kedua pemimpin pada Minggu menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan kebijakan pengembangan ekonomi, rantai industri dan pasokan, serta keuangan.

Pada hari yang sama, Li juga bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani. Kepada Puan, dia mengatakan China selalu menjadikan Indonesia sebagai prioritas dalam diplomasi bertetangganya, dan bersedia memperdalam kerja sama strategis menyeluruh dengan Indonesia.

Sejumlah analis Indonesia memuji kunjungan tersebut dan pengembangan hubungan China-Indonesia di masa mendatang.

“Kunjungan PM Li ke Jakarta mengirimkan sinyal kuat bahwa hubungan China-Indonesia tumbuh semakin erat. Kedua negara telah mengembangkan kemitraan strategis dalam bidang ekonomi, politik, dan pembangunan. Kunjungan ini mencerminkan semakin dalamnya kerja sama dan pengakuan timbal balik atas peran masing-masing dalam urusan regional dan global,” ujar Muhammad Syaroni Rofii, akademisi hubungan internasional Universitas Indonesia.

Li tiba di Jakarta pada Sabtu untuk melakukan kunjungan resmi dan dijadwalkan bertolak ke Malaysia pada Senin (26/5) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)-Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC)-China di Kuala Lumpur.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
(sumber: https://www.antaranews.com/berita/4858881/china-indonesia-tegaskan-kembali-semangat-bandung-pererat-kerja-sama)