Merintis Kerjasama Riset Baru, Melalui Diskusi Pengembangan Diplomasi Pariwisata Halal

yenne berita
Berita

Merintis Kerjasama Riset Baru, Melalui Diskusi Pengembangan Diplomasi Pariwisata Halal

Jakarta, 20 Agustus 2025. Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia menerima kunjungan dari Badan Strategi Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Ruang Rapat Lantai 2, Gedung Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Kampus UI Salemba. 

Pertemuan ini dihadiri oleh Plt. Direktur SKSG UI, Prof. Dr. Drs. Supriatna, M.T., Plt. Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SKSG UI, Dr. Fuad Gani, S.S., M.A., Plt. Wakil Direktur Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Kerja Sama, Ir. Maureen Pomsar Lumben Toruan, M.M., Ketua Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Prof. Yon Machmudi, Ph.D, Staf Khusus Bidang Kerja Sama, Ventura dan Alumni, Heriyanto, S.Sos., M.Si., Staf Khusus Bidang Kerja Sama Internasional, Jelang Ramadhan, Ph.D, Koordinator Penelitian, Kerja Sama dan Ventura, Yenne Aria Adhi Karai, S.E., M.E., Sekretariat,  Amartya Najla H.M, S.Hum, Internasional Office, Salma Salsabila, M.Si. dan perwakilan dari Badan Strategi Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kuntum Khaira Ummah HG dan Naldo Helmya. 

Pihak Kementerian Luar Negeri menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan ini terutama rencana terkait pertemuan stakeholders, diskusi terbatas hingga pembuatan policy brief. Diskusi mencakup persiapan untuk mengadakan pertemuan antar pihak untuk membahas ekonomi syariah, pariwisata halal, dan keterkaitan dengan industri halal serta difokuskan pada diplomasi. Diskusi semakin menarik terutama kondisi nyata pariwisata saat ini yang memang perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan daerah yang berbeda. Bagi Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Pusat Kebijakan Luar Negeri sebenarnya sudah lama melakukan berbagai riset-riset kebijakan termasuk tentang kebijakan di bidang syariah seperti ekonomi syariah, industri halal dan kebijakan sejenisnya.  

Tahun ini tema riset ditekankan pada pariwisata halal. Sementara bagi SKSG UI mulai merintis kerja sama dan akan berperan penting dalam riset baru ini terutama sebagai penyelenggara pertemuan dan diharapkan memberikan masukan mengenai policy brief yang akan dirancang oleh Kementerian luar Negeri RI. Diharapkan kegiatan ini akan diselenggarakan selama 2 hari yaitu tanggal 27 dan 28 Agustus 2025. Pada tanggal 27 Agustus 2025, hanya bersifat persiapan untuk kegiatan hari berikutnya. Diskusi bagaimana kesiapan narasumber, peserta, ruangan, serta hal-hal teknis lainnya. Pada tanggal 28 Agustus 2025, diharapkan terselenggara pertemuan yang akan dihadiri stakeholders yang berasal dari Kementerian Luar Negeri RI, Dewan Ekonomi Syariah, Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. 

“SKSG UI mempunyai Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam. Kegiatan ini bisa dikembangkan dan melibatkan dosen dan mahasiswa, seperti mahasiswa yang penelitian tesisnya mengenai Pariwisata atau Industri Halal. SKSG UI juga mempunyai Program Studi Kajian Wilayah Eropa dan Program Studi Kajian Wilayah Jepang sehingga kolaborasi kerja sama SKSG UI dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dapat ditingkatkan berbagai bidang ke depan, tidak hanya mengenai wisata halal saja” kata Prof. Dr. Drs. Supriatna, M.T. 

Selanjutnya, Kuntum Khaira Ummah HG, Diplomat Ahli Madya berkata “SKSG UI yang memiliki Program Studi Timur Tengah dan Islam, Program Studi Kajian Wilayah Eropa dan Program Studi Kajian Wilayah Jepang dapat bekerja sama dengan  Badan Strategi Kebijakan Multilateral, Direktorat Timur Tengah dan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 

Kerjasama dan kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri dengan SKSG UI ini sangat penting dan stratejik dikarenakan akan mendorong peran kedua pihak bahkan peran diplomasi internasional khususnya untuk wisata halal. Melalui riset ini juga, diharapkan akan dikembangkan riset-riset berikutnya.  Tentu saja kegiatan ini juga akan memberikan manfaat secara nasional terutama bagi pengembangan pariwisata halal.