Overview dan Outlook Penanganan Terorisme di Indonesia
January 23, 2019 2024-12-20 10:40Overview dan Outlook Penanganan Terorisme di Indonesia
SALEMBA, UI – 22 Januari 2019. Kajian Terorisme, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan seminar dengan tema “Overview dan Outlook Penanganan Terorisme di Indonesia”. Di Aula lt. 3 Gedung IASTH Kampus Salemba UI. Acara diawali dengan santap siang bersama ditemani live music yang dibawakan oleh tim dari Kominfo.
Pukul 13.00 WIB acara dimulai, setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara diawali oleh sambutan oleh Pak Benny Mamoto selaku wakil direktur SKSG UI, kemudian secara simbolis acara dibuka oleh Ibu Rosarita Niken Widiastuti selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo. Ibu Niken dalam sambutannya memaparkan apa yang terjadi di dunia digital dalam satu menit, kecepatan arus informasi di internet seharusnya dibarengi oleh kesiapan pengguna internet. Selain itu, beliau juga memberikan alasan penutupan sementara platform Telegram yang sempat membuat heboh publik, alasannya adalah platform tersebut menjadi ladang persebaran ideologi ISIS karena pesan—pesan disana dienskripsi oleh Telegram dan tidak dapat ditinjau pemerintah, telegram menjadi platform paling banyak digunakan oleh para simpatisan ISIS, hingga persebaran majalah Al-Fatihin (majalah ISIS berbahasa Indonesia) juga melalui telegram.
Kerjasama antara SKSG UI dan Kominfo ditandai dengan penyerahan cinderamata.
Video Rumah Perdamaian SKSG UI yang diputar bertujuan menggambarkan pentingnya menjaga Indonesia dari konflik berbau SARA dari cerita korban konflik.
Seminar dimoderatori oleh M Syaroni Ph.D (Dosen SKSG UI). Empat narsumber utama adalah Dr Sri Yunanto (Staf Ahli Menko Polhukam), Dr. Benny J Mamoto (Wadir SKSG UI), Syaiful Arif (Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila), Rakyan Adibrata (Staf Ahli DPR komisi 3, Deputi IACSP Indonesia). Dalam pemaparan para narasumber, diketahui beberapa hal terkait aksi terorisme adalah; kasus Bom Sarinah yang melibatkan jaringan ISIS dibawah Aman Abdurrahman, kemudian juga proses pengamanan penyelenggaraan Asian Games, Asian Paragames yang aman, penangkapan ratusan orang terduga anggota ISIS, kejadian Bom Surabaya yang melibatkan Anak dan Istri. Serta upaya pemerintah memotong upaya konservatisme dari HTI yang berujung pada pembubaran HTI. Karena walaupun tidak terlibat dalam aksi terror, Bahrun Naim yang merupakan anggota ISIS merupakan penggiat di HTI karena kesamaan ide imajiner terkait penegakan Kekhalifahan. Peserta seminar melemparkan pertanyaan apakah term teroris hanya untuk umat Islam? Pak Benny menjawab ketika kerusuhan Poso, baik dari kelompok Islam maupun non-Islam yang bertikai dikategorikan sebagai kelompok teroris.
Pemberian cinderamata dari Direktur SKSG UI, Muhammad Luthfi , dan Direktur Informasi Komunikasi Polhukam, Bambang Gunawan kepada para narasumber dan Pembacaan Doa oleh Sdr. Riskiansyah Ramadhan (mahasiswa SKSG UI) menjadi penutup acara seminar.
(red: IKH; pict: PW)
[ngg src=”galleries” ids=”6″ display=”basic_thumbnail” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”160″ thumbnail_height=”120″ images_per_page=”16″ number_of_columns=”4″]