Berawal dari meningkatnya peminatan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terhadap kebudayaan Turki, maka beberapa dosen dan mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global menginisiasi pengembangan wawasan internasional melalui les Bahasa Turki. Atas Dukungan Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG), Les Bahasa Turki ini mengambil lokasi di gedung International Advancement on Science and Technology for Humanity (IASTH) lantai 4, Salemba – Jakarta Pusat. Les ini merupakan bagian dari khidmat Universitas Indonesia, khususnya SKSG yang berkomitmen mengusung program dalam pengembangan kemampuan (Soft Skill) mahasiswa guna menghadapi tantangan global yang semakin ketat.
Dalam skala mikro banyaknya peminat studi Turki di Jakarta dihadapkan pada persoalan bahasa Turki, apalagi bagi mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global, setiap kali menulis tesis tentang studi Turki sangat dianjurkan mengerti bahasa Turki, minimal membaca teks dalam bahasa Turki. Dengan demikian, hasil tesis yang disajikan tidak hanya merujuk sumber sumber non bahasa Turki, akan tetapi jauh lebih penting menelisik sumber bahasa Turki.
Program ini tidak hanya didukung oleh tenaga pengajar yang berkompeten, tetapi juga oleh Pemerintah Turki yang akan memberikan buku-buku pelajaran dan materi ajar lain guna mensukseskan terlaksananya les Bahasa Turki. Les ini diadakan secara gratis dan terbuka untuk umum, sehingga tidak hanya ekslusif untuk mahasiswa UI tetapi juga khalayak yang memiliki minat untuk mengenal kebudayaan Turki melalui bahasa.
Kegiatan les telah berlangsung sejak 12 Februari 2018 dan diadakan 2 kali dalam 1 minggu guna mengakomodir tingginya minat peserta. Hingga saat ini telah ada 50 peserta yang terdaftar mengikuti kegiatan les Bahasa Turki di UI. Proyeksi kegiatan dilaksanakan selama 1 semester atau 4 bulan secara efektif oleh Ruhum Turkish Course (RTC).
RTC sendiri adalah nama kegiatan dan identitas kumpulan dari pelaksana atau organizer les Bahasa Turki yang sedang dilaksanakan. Nama ‘Ruhum’ sendiri adalah panggilan masyarakat nusantara kepada bangsa Usmani, Ruhum juga diambil dari komunitas diskusi ilmiah mahasiswa Indonesia yang berada di Turki, Ruhum dalam Bahasa Turki berarti “Jiwa Kami”. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang dilakukan oleh peserta dapat dijiwai dengan baik sehingga membawa manfaat kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan. ( J J )