Berita & Info

Mahasiswa Kajian Terorisme hadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kontra Pendanaan Terorisme

Uncategorized @id

Mahasiswa Kajian Terorisme hadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kontra Pendanaan Terorisme

Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia (PRIK-KT UI) turut berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kontra Pendanaan Terorisme (Countering-Terrorism Financing Summit – CTF Summit) ke-4 di Royal Orchid Sheraton Hotel & Towers, Bangkok, yang diadakan pada tanggal 5 sampai dengan 8 November 2018.

Tim PRIK-KT UI

Garnadi Walanda sebagai anggota peneliti PRIK-KT UI hadir dan berpartisipasi dalam diskusi CTF Summit 2018 tersebut. CTF Summit 2018 diselenggarakan oleh Anti Money Laundering Office of Kingdom of Thailand (AMLO) bersama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Australian Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC). CTF Summit diakui secara global sebagai contoh utama kerjasama multilateral yang berfokus pada pemahaman dan tanggapan terhadap pendanaan terorisme dan ancaman kejahatan di bidang keuangan yang semakin signifikan.

Garnadi, Abdullah Zulkifli (KBRI Thailand) dan David Wibunsin (Anti-Corruption Commission of Thailand)

CTF Summit 2018 dibuka oleh Wakil Perdana Menteri Thailand, Dr Wissanu Krea-ngam, Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton MP, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Jenderal (purn) Wiranto, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian, Sekretaris Jenderal AMLO Mayor Polisi Jenderal Preecha Jaroensahayanon, dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin.

Sesi mengenai Preventing NPO Sector from TF Abuse yang dimoderatori oleh Tom Keatinge, Director dari Royal United Services Institute (RUSI), UK.

CTF Summit 2018 dihadiri oleh lebih dari 350 perwakilan dari 31 negara, termasuk pejabat dan pakar internasional dari FIU (Financial Intelligence Unit), regulator industri keuangan, penegak hukum, badan keamanan nasional, badan kebijakan publik, pelaku industri dan akademisi di kawasan, lembaga teknologi keuangan dan peraturan (FinTech/RegTech) dan lembaga think tank. CTF Summit 2018 berfokus pada perluasan sinergi dan solusi regional dan implementasi terhadap berbagai inisiatif, termasuk: penilaian risiko regional tentang red flag indicators terhadap organisasi nirlaba (Non-Profit Organizations); identifikasi dan prioritasisasi terhadap afiliasi dari ISIS dan ancamannya di kawasan Asia Tenggara, serta kelompok teroris lainnya; peluncuran prototipe platform dalam berbagi informasi; kerjasama analis dan intelijen secara multilateral.

CTF Summit 2018

Di akhir CTF Summit 2018 yang berjalan sukses tersebut, maka dihasilkan suatu Komunike Bangkok (Bangkok Communique 2018). Komunike tersebut dibuat untuk menetapkan peta jalan kolaborasi di masa depan di antara intelijen pemerintahan dan sektor privat di seluruh kawasan.

(Garnadi Walanda)