Program Studi Kajian Terorisme

Turki dan Terorisme menjadi salah satu isu yang mengemuka setelah konflik Suriah, bukan hanya dari sisi keamanan internal Turki akan tetapi juga terkait dengan faktor eksternal yang mempengaruhi keamanan regional dan global.

Membahas fenomena isu terorisme dan strategi Turki melawan Terorisme, program studi kajian Terorisme menghadirkan Prof. Dr. Muhittin Ataman untuk membahas tentang strategi Turki melawan terorisme pada 26 Oktober 2018 bertempat di Gedung SKSG UI.

Prof. Ataman mengemukakan bahwa untuk melawan terorisme, Turki menggunakan pendekatan demokratisasi, pendekatan ekonomi dan dan pendekatan keamanan. Salah satu contoh pendekatan demokratisasi dan pendekatan ekonomi adalah upaya pengakuan terhadap identitas etnik Kurdi di kawasan Timur Turki, sedangkan untuk ekonomi, Turki telah melakukan pembangunan di kawasan Timur Turki. Kedua strategi ini untuk penanganan kelompok PKK.

Pada bagian lain, Prof. Ataman juga menyebut bahwa saat ini teroris di Turki ada beberapa kelompok, antara lain: ISIS, PKK, DHKP-C dan Kelompok Gulen menyusul peristiwa percobaan kudeta 15 Juli 2016. Prof. Ataman dalam konteks ini mengkategorikan kedalam dua kelompok; teroris berdimensi agama dan teroris berdimensi etnik.

Strategi Turki dalam konteks regional terhadap terorisme adalah menyediakan fasilitas militer untuk melakukan serangan militer koalisi melawan ISIS.

Diskusi bersama Prof Ataman dihadiri oleh mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global, mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta, dosen SKSG dan peserta konferensi internasional dan masyarakat pemerhati isu terorisme dan Timur Tengah.