FINTECH SYARIAH INDONESIA : MASA DEPAN CERAH!
December 12, 2018 2024-12-20 10:40FINTECH SYARIAH INDONESIA : MASA DEPAN CERAH!
Himpunan Mahasiswa (HIMA) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) Sekolah Kajian Stratejik dan Global yang salah satu konsentrasi akademiknya pada ekonomi syariah mengadakan kuliah umum bertema “Masa Depan Financial Technology Syariah di Indonesia: Peluang Dan Tantangan” pada Selasa (11/12) lalu di kampus UI Salemba. Acara yang dihadiri oleh hampir 200 peserta ini mengundang perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) untuk elaborasi peluang fintech syariah di Indonesia.
Financial Technology (fintech) sudah mulai menjamur di Indonesia dengan mengikuti arus globalisasi. Praktisi keuangan syariah juga sudah mulai mengembangkan inovasi keuangan digital tersebut sesuai dengan kaidah syariah. Sementara pengetahuan mengenai fintech syariah masih minim bila dibandingkan dengan potensi sasaran pasar Indonesia. Akademisi perlu dilibatkan dalam rangka riset dan pengembangan serta edukasi kepada masyarakat secara luas. Sehingga diharapkan dengan adanya fintech dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Dr. Widyo Gunadi, advisor Digital Financial Innovation and Micro Financial Development Group (GIKM) OJK, menyatakan bahwa ekonomi syariah memiliki pangsa besar di dunia. Terutama di negara mayoritas Muslim seperti Pakistan dan Indonesia. Fintech syariah memiliki peluang dengan populasi ini. Sarannya adalah dengan mengoptimalisasi nilai-nilai Islam, manajemen yang baik, dan membangun kultur yang perform. Widyo menjanjikan bahwa fintech syariah itu mudah. Untuk mendirikan start up fintech syariah tidak memerlukan ijin, kecuali fintech peer-to-peer.
Lebih lanjut, wakil ketua AFSI, Jamil Abbas meyakinkan bahwa fintech syariah akan memiliki masa depan yang cerah selagi memperkuat dan melengkapi ekonomi syariah. Kini anggota AFSI yang baru berdiri bulan Februari 2018 lalu sudah memiliki oleh 43 anggota yang terdiri dari multi sektor. Baik dalam bidang bisnis, akademik, partner dan user.
Sementara Safri Halding, perwakilan MES DKI Jakarta yang juga co-founder zakpay, menggambarkan fintech syariah sebagai new fashion yang harus terus berinovasi karena teknologi yang tidak bisa dibendung dan pengguna internet yang sangat banyak. Ia meyakini bahwa tahun 2020 fintech di Indonesia akan semakin membesar. Perbankan dan fintech dapat bersinergi melalui investasi untuk melawan ketakutan disturbtion fintech pada perbankan.
[ngg src=”galleries” ids=”4″ display=”basic_slideshow” arrows=”1″ interval=”2000″]
(red:Dhita Ayomi – pic:Pras)